Proyek Waduk Jatigede dan Proyek Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I (Part 1)

Akhirnya, setelah beberapa lama gak bisa posting, sekarang bisa posting lagi, I miss this moment so much hehehe :-). Jadi, waktu tanggal 19-21 November 2010 kemaren, ada site visit ke Proyek Waduk Jatigede dan Proyek Jalan Tol Semarang-Solo. Jarang-jarang loh bisa site visit alias “liburan” nih sepertinya hahaha :lol:. Apalagi klo udah tingkat IV, untuk nyocokin jadwal antar subjur aja susah banget, sering lah kuliahnya bentrok ini bentrok dengan itu, ya sudahlah ya. Tapi dengan alasan site visit atau kunjungan lapangan ini, semua anak dari bebagai subjur baik Struktur, Geoteknik, Transportasi, Management Rekayasa Konstruksi, dan Air, bisa pergi bareng untuk site visit bareng-bareng dengan mengatasnamakan “Kunjungan Lapangan Program Sarjana Teknik Sipil ITB” :P. Ini merupakan bagian dari mata kuliah Metode dan Peralatan Konstruksi (MPK).

Proyek Waduk Jatigede

Hari pertama kita melakukan perjalanan dari Bandung, klo gak salah sekitar pukul 7.30 baru berangkat dari halaman kampus Ganesha, klo gak salah pukul 13.30 baru sampai di lokasi proyek, maaf ya saya tidak terlalu concern dengan jam apalagi agak-agak pusing dan mabok di bus secara klo jalur selatan itu kan jalannnya belok-belok dan naik-turun :-(, tentunya di tengah jalan ada break dulu buat sholat Jum’at dan makan siang. kita sampai di lokasi proyek tepat ketika cuaca terik dan panas hahahah :lol:. Sesampainya di Proyek Waduk Jatigede kita langsung disambut dan diadakan presentasi tentang proyek waduk Jatigede dari Consortium of Indonesian Contractor (CIC) yang beranggotakan PT. Waskita Karya, PT. Wijaya Karya, PT. Pembangunan Perumahan. Berikut merupakan sambutan dan acara presentasi yang dilakukan dan Pak Bimo dosen MPK kita yang mengenakan kemeja biru.

Oh iya, foto-fotonya juga diambil dari Canon A3100 IS terbaru lho heheheh :P, pengalaman pertama nih jepret sana jepret sini. Nah, isi presentasinya kira-kira adalah gambaran umum dari Proyek Waduk Jatigede itu sendiri.

Gagasan pembangunan waduk Jatigede diajukan pertama kali pada tahun 1963. Selanjutnya, ditindaklanjuti dengan beberapa study dan detail design. Kegiatan pembangunan fisik waduk yang telah dilakukan sampai saat ini adalah dapat dirinci sebagai berikut :

1. Pembangunan infrastruktur resettlement Jatigede di 12 lokasi.
2. Pembangunan Base Camp
3. Pembagunan access road Tolengas Jatigede
4. Pembangunan terowongan pengelak

Pembangunan waduk Jatigede memiliki masa konstruksi yaitu dari 15 November 2007 hingga 30 November 2013. Waduk Jatigede merupakan waduk yang membendung Sungai Cimanuk. Sungai Cimanuk memiliki fluktuasi debit dengan rentang yang sangat besar yaitu memiliki Q max = 1004 m³/detik sedangkan Q min = 4 m³/detik sehingga memiliki rasio sebesar 251. Debit tersebut merupakan hasil pengukuran dari Bendung Rentang. Potensi air di Sungai Cimanuk rata-rata sebesar 4,3 milyar m³/tahun dan hanya dapat dimanfaatkan hanya 28% saja dan sisanya mengalir saja ke laut tanpa dimanfaatkan karena belum adanya waduk.

Sistem Irigasi Rentang sendiri memiliki luas 90000 Ha yang sepenuhnya mengandalkan pasokan air dari Sungai Cimanuk (river runoff) sehingga pada musim kemarau selalu mengalami defisit air irigasi yang mengakibatkan kekeringan. Hal ini juga menyebabkan krisis ketersediaan air baku untuk keperluan domestik, perkotaan, dan industri di wilayah hilir Sungai Cimanuk yaitu di sepanjang Pantura CIAYU. Oleh karena itu, pembangunan waduk Jatigede perlu segera direalisasikan untuk mengatasi krisis air tersebut, baik untuk menjamin ketersediaan air Irigasi Rentang dan wilayah Pantura CIAYU.

Pembangunan Waduk Jatigede diutamakan untuk meningkatkan produksi padi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin jaringan irigasi yang telah ada (sistem irigasi Rentang). Irigasi merupakan primary benefit sehingga perhitungan volume waduk didasarkan kepada kebutuhan air irigasi. Tenaga listrik merupakan secondary benefit sehingga pelepasan debit air dari waduk didasarkan pada kebutuhan air untuk irigasi.

Pihak–pihak yang terlibat dalam proyek ini adalah :

1. Employer                                      : Menteri PU
2. Employer Representative          : SNVT Waduk Jatigede
3. Supervision Consultant               : Konsultan Nasional (PT. Indra Karya, PT. Mettana, PT. Tata Guna Patria, PT. Wiratman, PT. Indah Karya)
4. DED Consultant : SWHI (dari China)
5. Contractor : Kontraktor nasional yang tergabung di dalam Consortium of Indonesian Contractor (CIC) yang beranggotakan PT. Waskita Karya, PT. Wijaya Karya, PT. Pembangunan Perumahan. Selain itu, terdapat juga Kontraktor dari China yaitu Sinohydro.

Nilai kontrak proyek untuk konstruksi ini sebesar :

Foreign Currency : US$ 144.067.642

Local Currency : Rp 841.099.084.442

Jadi total nilai kontraknya dalam US$ : US$ 239.537.036

Nilai di atas belum termasuk ke pembangunan jalan akses dan infrastruktur lainnya di dalam kawasan Waduk Jatigede. Lumayan besar ya uangnya heheh 😆

Proses konstruksi pada bangunan waduk utama melibatkan berbagai macam alat dan kendaraan berat, tapi sepertinya kaya berkunjung ke lokasi pertambangan juga jadinya :-). Banyak kendaraan besar yang lalu-lalang.

Sungai yang dibendung merupakan Sungai Cimanuk yang mengalir dan berhilir ke Laut Jawa.

Ternyata bukan mahasiswanya aja yang hobi ngambil foto-foto, dosennya pun suka ngambil foto-foto :lol:. Pak Bimo, dosen mata kuliah Metode Peralatan Konstruksi kita, sedang mengambil gambar dari permukaan tanah yang memiliki sudut yang cukup curam.

Mixing plant yaitu merupakan tempat untuk memproduksi campuran beton untuk keperluan konstruksi dam atau waduk itu sendiri.

Proses pekerjaan grouting yang sedang dilakukan oleh para pekerja konstruksi dengan dibantu berbagai alat. Pekerjaan grouting merupakan pekerjaan memasukan bahan yang masih dalam keadaan cair untuk perbaikan tanah, dengan cara tekanan, sehingga bahan tersebut akan mengisi semua retak-retak dan lubang-lubang, kemudian setelah beberapa saat bahan tersebut akan mengeras, dan menjadi satu kesatuan dengan tanah yang ada. Beberapa bahan yang dimasukkan ke dalam tanah untuk pekerjaan grouting :

1. Campuran semen dan air
2. Campuran semen, abu batu dan air
3. Campuran semen, clay dan air
4. Campuran semen,clay, pasir dan air
5. Asphalt
6. Campuran clay dan air
7. Campuran bahan kimia

Pengertian dan penjelasan detil  pekerjaan grouting ini dikutip dari http://sanggapramana.wordpress.com

Selain itu, ada juga pemasangan wiremesh yaitu kawat baja yang berbentuk seperti jaring ikan yang berfungsi untuk memperkuat tanah yang berada di kondisi kemiringan.

Selain itu, ada pekerjaan bangunan Spillway yaitu saluran pelimpah bendungan.

Inilah susana ketika para mahasiswa berkunjung hehehe :lol:, tetep ada yang bersiap-siap mengambil pose untuk berfoto.

Itu dulu yang bisa dishare, nanti dilanjutin ke Proyek Jalan Tol Semarang-Solo. 😉

To be continued heheheh 🙂

Related Post :

• Pergi ke Pasar Seni ITB 2010
• Kebiasaan Ketika Naik Kereta Api di Argo Parahyangan
• Dukung Pulau Komodo Sebagai 7 Keajaiban Dunia Baru (New7Wonders of Nature)